BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bambu adalah tanaman
jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki
banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini
bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena
memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh
sepanjang 60cm (24 Inchi)
bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi
tempat ia ditanam.
Bambu diklasifikasikan ke lebih dari 10 genus dan 1450 spesies. Spesies
bambu ditemukan di berbagai lokasi iklim, dari iklim dingin pegunungan hingga
daerah tropis panas. Mereka terdapat di sepanjang Asia Timur dari 50o
Lintang Utara di Sakhalin sampai ke sebelah utara Australia, dan di bagian
barat India hingga ke Himalaya. Mereka juga terdapati di sub-Sahara
Afrika, dan di Amerika dari pertengahan
Atlantik Amerika Utara hingga ke selatan ke Argentina dan Cili,
mencapai titik paling selatan Bambu pada 47o Lintang Selatan. Benua
Eropa tidak memiliki spesies bambu asli.
B. Rumusan Masalah
Dari latar
belakang diatas maka dapat saya berikan beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana cara
membudidayakan bambu?
2. Apa saja yang
mempengaruhi pertumbuhan bambu?
3. Apa saja Manfaat
bambu bagi masyarakat?
4. Berbagai macam
anyaman bambu yang sudah dikenal masyarakat
C. Metode Penelitian
Metode yang
digunakan dalam observasi ini adalah metode wawancara dengan masyarakat wilayah
kuripan serta menyedot beberapa informasi penting terkait Bambu di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Membudidayakan Bambu secara
komersial
Di Kuripan, bambu tidak hanya digunakan
untuk pribadi semata melainkan juga sebagai mata pencaharian beberapa warga
yang memang sudah memiliki kebun bambu. Beberapa bambu sengaja dibudidayakan untuk
dijual, beberapa cara yang digunakan untuk membudidayakan bambu yakni :
Cara
Budidaya Bambu:
Cara yang
paling sering digunakan orang indonesia dalam pembibitan adalah dengan menanam
batang pohon bambu, adapun cara lain yaitu stek, kultur jaringan, dan cangkok.
Tetapi lebih banyak bambu yang
dihasilkan karena tumbuh secara alami. J
B.
Yang mempengaruhi pertumbuhan bambu
Bambu dalah tanaman yang tidak
memerlukan perlakuan khusus, sehingga tergantung dari tanah dan medan tumbuh
bambu.
C.
Manfaat Budidaya Bambu:
1. Kerajinan tangan dan bahan
bangunan
Dahulu
bambu lebih sering disebut sebagai kayunya orang miskin, tapi sekarang
pengolahan bambu telah menghasilkan karya yang diminati semua kalangan.
Barang-barang dari anyaman bambu
2.
Rebung
Bambu
yang enak rebungnya adalah bambu ater (gigantochloa atter), bambu betung (dendrocalamus asper), bambu duri (bambusa blumeana) dan bambu hitam (gigantochloa atriviolacea). Dalam satu rumpun,
secara konstan dipelihara hanya 5 batang bambu. Kalau satu batang ditebang,
satu rebung harus dipelihara, agar menjadi individu tanaman baru. Selebihnya
rebung dipanen. Tiap 36 hari, satu rumpun akan menghasilkan satu rebung. Dengan
jarak tanam 4 x 6 m, populasi per hektar mencapai 400 rumpun. Dari tiap hektar
kebun bambu ini, tiap harinya dapat dipanen 10 rebung.
Bambu
kuning (bambusa
vulgaris) ternyata berkhasiat obat untuk menyembuhkan penyakit lever atau
hepatitis. Khasiat obatnya ada di rebungnya.
3.
Penghijauan lingkungan
Tanaman
bambu berpotensi menjadi solusi alternatif bagi sejumlah permasalahan
lingkungan terutama dalam mengatasi pemanasan global. Cepatnya pertumbuhan
bambu dibanding dengan pohon kayu, membuat bambu dapat diunggulkan untuk
menyelamatkan deforestasi. Selain itu bambu juga merupakan penghasil oksigen
paling besar dibanding pohon lainnya.
Bambu juga memiliki daya serap karbon yang cukup tinggi untuk mengatasi persoalan CO2 di udara, selain juga merupakan tanaman yang cukup baik untuk memperbaiki lahan kritis.
4.
Penghasil energi alternatif dan penjernih air
Bambu
juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi bahan bakar alternatif atau
biofuel yang ramah lingkungan.
Pohon bambu juga berfungsi
sebagai penjernih air. Maka dari itu daerah bantaran sungai yang banyak pohon
bambu, air sungai tersebut terlihat jernih.
5.
Pengobatan
Bambu
telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan Ayurvedic dan obat-obatan
herbal Cina. Tabasheer, bubuk dalam tabung
bambu, digunakan secara internal untuk merawat asma, batuk dan dapat digunakan
sebagai zat perangsang nafsu birahi. Di Cina, bahan dari akar bambu hitam
membantu mengobati penyakit ginjal (bambu hitam ini susah ditemui di
Indonesia).
Akar dan daunnya juga
dapat digunakan untuk mengobati penyakit kelamin dan kanker. Getahnya digunakan
untuk mengurangi demam, dan abu/arangnya akan menyembuhkan biang keringat.
D.
Berbagai anyaman bambu yang sudah
dikenal masyarakat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka kesimpulan
dari penelitian saya ini adalah bambu banyak dijumpai di perkampungan, banyak
warga yang tidak menyadari begitu banyak kegunaan dari bambu misalnya saja
sebagai tumbuhan penyaring udara, serta penjernih air. Kebanyakan bambu dimanfaatkan
warga sebagai bahan untuk membuat anyaman dan rembungnya dimasak untuk lauk.