Kebaradaan
Tana Samawa atau Kabupaten Sumbawa, mulai dicatat oleh sejarah sejak Zaman
Dinasti Dewa Awan Kuning, tetapi tidak banyak sumber tertulis yang bisa
dijadikan bahan acuan untuk mengungkapkan situasi dan kondisi pada waktu itu.
Sebagaimana masyarakat di daerah lain, sebagian rakyat Sumbawa masih menganut
animisme dan sebagian sudah menganut agama Hindu. Baru pada kekuasaan raja
terakhir dari dinasti Awan Kuning, yaitu Dewa Maja Purwa, ditemukan catatan
tentang kegiatan kerajaan, antara lain bahwa Dewa Maja Purwa telah
menandatangani perjanjian dengan Kerajaan Goa di Sulawesi. Perjanjian itu baru
sebatas perdagangan antara kedua kerajaan kemudian ditingkatkan lagi dengan
perjanjian saling menjaga keamanan dan ketertiban. Kerajaan Goa yang
pengaruhnya lebih besar saat itu menjadi pelindung kerajaan Samawa’.
untuk Lebih Jelasnya Silak Download to Driki dalam bentuk Ms. Word (.doc)