Kamis, 20 November 2014

contoh observasi bambu



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.
Bambu diklasifikasikan ke lebih dari 10 genus dan 1450 spesies. Spesies bambu ditemukan di berbagai lokasi iklim, dari iklim dingin pegunungan hingga daerah tropis panas. Mereka terdapat di sepanjang Asia Timur dari 50o Lintang Utara di Sakhalin sampai ke sebelah utara Australia, dan di bagian barat India hingga ke Himalaya. Mereka juga terdapati di sub-Sahara Afrika, dan di Amerika dari pertengahan Atlantik Amerika Utara hingga ke selatan ke Argentina dan Cili, mencapai titik paling selatan Bambu pada 47o Lintang Selatan. Benua Eropa tidak memiliki spesies bambu asli.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat saya berikan beberapa rumusan masalah yaitu :
1.      Bagaimana cara membudidayakan bambu?
2.      Apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan bambu?
3.      Apa saja Manfaat bambu bagi masyarakat?
4.      Berbagai macam anyaman bambu yang sudah dikenal masyarakat

C.    Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam observasi ini adalah metode wawancara dengan masyarakat wilayah kuripan serta menyedot beberapa informasi penting terkait Bambu di internet.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Membudidayakan Bambu secara komersial
Di Kuripan, bambu tidak hanya digunakan untuk pribadi semata melainkan juga sebagai mata pencaharian beberapa warga yang memang sudah memiliki kebun bambu. Beberapa bambu sengaja dibudidayakan untuk dijual, beberapa cara yang digunakan untuk membudidayakan bambu yakni :
Cara Budidaya Bambu:
Cara yang paling sering digunakan orang indonesia dalam pembibitan adalah dengan menanam batang pohon bambu, adapun cara lain yaitu stek, kultur jaringan, dan cangkok.
Stek Bambu
bibit-1.jpg
Kultur Jaringan
bibit-3.jpg
Tetapi lebih banyak bambu yang dihasilkan karena tumbuh secara alami. J
B.     Yang mempengaruhi pertumbuhan bambu
Bambu dalah tanaman yang tidak memerlukan perlakuan khusus, sehingga tergantung dari tanah dan medan tumbuh bambu.
C.     Manfaat Budidaya Bambu:
1.      Kerajinan tangan dan bahan bangunan
Dahulu bambu lebih sering disebut sebagai kayunya orang miskin, tapi sekarang pengolahan bambu telah menghasilkan karya yang diminati semua kalangan.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/d/d3/Peralatan_bambu.jpg/300px-Peralatan_bambu.jpg
Barang-barang dari anyaman bambu
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/f/f6/Toko_anyaman_bambu_dan_rotan.jpg/300px-Toko_anyaman_bambu_dan_rotan.jpg
2.      Rebung
Bambu yang enak rebungnya adalah bambu ater (gigantochloa atter), bambu betung (dendrocalamus asper), bambu duri (bambusa blumeana) dan bambu hitam (gigantochloa atriviolacea). Dalam satu rumpun, secara konstan dipelihara hanya 5 batang bambu. Kalau satu batang ditebang, satu rebung harus dipelihara, agar menjadi individu tanaman baru. Selebihnya rebung dipanen. Tiap 36 hari, satu rumpun akan menghasilkan satu rebung. Dengan jarak tanam 4 x 6 m, populasi per hektar mencapai 400 rumpun. Dari tiap hektar kebun bambu ini, tiap harinya dapat dipanen 10 rebung.
Bambu kuning (bambusa vulgaris) ternyata berkhasiat obat untuk menyembuhkan penyakit lever atau hepatitis. Khasiat obatnya ada di rebungnya.
3.      Penghijauan lingkungan
Tanaman bambu berpotensi menjadi solusi alternatif bagi sejumlah permasalahan lingkungan terutama dalam mengatasi pemanasan global. Cepatnya pertumbuhan bambu dibanding dengan pohon kayu, membuat bambu dapat diunggulkan untuk menyelamatkan deforestasi. Selain itu bambu juga merupakan penghasil oksigen paling besar dibanding pohon lainnya.

Bambu juga memiliki daya serap karbon yang cukup tinggi untuk mengatasi persoalan CO2 di udara, selain juga merupakan tanaman yang cukup baik untuk memperbaiki lahan kritis.
4.      Penghasil energi alternatif dan penjernih air
Bambu juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi bahan bakar alternatif atau biofuel yang ramah lingkungan.
Pohon bambu juga berfungsi sebagai penjernih air. Maka dari itu daerah bantaran sungai yang banyak pohon bambu, air sungai tersebut terlihat jernih.

5.      Pengobatan
Bambu telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan Ayurvedic dan obat-obatan herbal Cina. Tabasheer, bubuk dalam tabung bambu, digunakan secara internal untuk merawat asma, batuk dan dapat digunakan sebagai zat perangsang nafsu birahi. Di Cina, bahan dari akar bambu hitam membantu mengobati penyakit ginjal (bambu hitam ini susah ditemui di Indonesia).
Akar dan daunnya juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit kelamin dan kanker. Getahnya digunakan untuk mengurangi demam, dan abu/arangnya akan menyembuhkan biang keringat.
D.    Berbagai anyaman bambu yang sudah dikenal masyarakat
Kerajinan-Anyaman-Bambu-700x466.jpg
kerajinan-tangan-penjor.jpg

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka kesimpulan dari penelitian saya ini adalah bambu banyak dijumpai di perkampungan, banyak warga yang tidak menyadari begitu banyak kegunaan dari bambu misalnya saja sebagai tumbuhan penyaring udara, serta penjernih air. Kebanyakan bambu dimanfaatkan warga sebagai bahan untuk membuat anyaman dan rembungnya dimasak untuk lauk.