MONOKULTUR DAN POLIKULTUR
I.
Sistem Pola Tanam
Pola
penanaman dapat dengan dua sistem yaitu sistem monokultur dan polikultur.
Monokultur adalah penanaman satu jenis tanaman pada lahan dan waktu penanaman
yang sama. Sedangkan polikultur adalah penanaman lebih dari satu jenis tanaman
pada lahan dan waktu yang sama.
Pertanian monokultur adalah
pertanian dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja,
jagung saja, atau kedelai saja. Tujuan
menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian. Sedangkan pola
tanam polikultur ialah pola
pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang terusun
dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik.
pemilihan tanaman dan teknis budidaya yang baik dan tepat pada sistem polikultur ini akan memberikan bermacam keuntungan, diantaranya adalah :
pemilihan tanaman dan teknis budidaya yang baik dan tepat pada sistem polikultur ini akan memberikan bermacam keuntungan, diantaranya adalah :
- Dapat menambah kesuburan tanah. Menanam tanaman kacang-kacangan berdampingan dengan tanaman jenis lainnya dapat menambah kandungan unsur Nitrogen dalam tanah karena pada bintil akar kacang-kacangan menempel bakteri Rhizobium yang dapat mengikat Nitrogen dari udara. Dan menanam secara berdampingan tanaman yang perakarannya berbeda dapat membuat tanah menjadi gembur.
- Meminimalkan hama dan penyakit tanaman. Sistem polikultur dibarengi dengan rotasi tanaman dapat memutuskan siklus hidup hama dan penyakit tanaman. Menanam tanaman secara berdampingan dapat mengurangi hama penyakit tanaman salah satu pendampingnya, misalnya : bawang daun yang mengeluarkan baunya dapat mengusir hama ulat pada tanaman kol atau kubis.
- Mendapat hasil panen beragam yang menguntungkan. Menanam dengan lebih dari satu tanaman tentu menghasilkan panen lebih dari satu atau beragam tanaman. Pemilihan ragam tanaman yang tepat dapat menguntungkan karena jika satu jenis tanaman memiliki nilai harga rendah dapat ditutupi oleh nilai harga tanaman pendamping lainnya.
Sistem penanaman polikultur juga memiliki kekurangan
terutama jika tidak sesuai dengan pemilihan jenis tanaman, diantaranya adalah :
- Persaingan antara tanaman dalam menghisap unsur hara dalam tanah.
- Dengan beragam jenis tanam maka hama penyakit juga semakin banyak atau beragam.
- Pertumbuhan tanaman akan saling menghambat.
Dalam pola tanam polikultur terdapat beberapa macam
istilah dari sistem ini, yang mana pengertiannya sama yaitu menanam lebih dari
satu jenis tanaman pada lahan yang sama tetapi alasan dan tujuannya yang
berbeda, yaitu
- Tumpang Campuran yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman pada satu lahan dan dalam waktu yang sama dan umumnya bertujuan mengurangi hama penyakit dari jenis tanaman yang satu atau pendampingnya.
- Tumpang Sari yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman pada satu lahan dan dalam waktu yang sama dengan barisan-barisan teratur.
- Tumpang Gilir yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman pada satu lahan yang sama selama satu tahun untuk memperoleh lebih dari satu hasil panen.
- Tanaman Pendamping yaitu penanaman dalam satu bedeng ditanam lebih dari satu tanaman sebagai pendamping jenis tanaman lainnya yang bertujuan untuk saling melengkapi dalam kebutuhan fisik dan unsur hara.
- Penanaman Lorong yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu lahan dengan penanaman tanaman berumur pendek diantara larikan atau lorong tanaman berumur panjang atau tanaman tahunan.
- Pergiliran atau Rotasi Tanaman yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman yang tidak sefamili secara bergilir pada satu lahan yang bertujuan untuk memutuskan siklus hidup hama penyakit tanaman.
Dalam penanaman sistem polikultur ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis tanaman yang akan ditanam dalam
penerapannnya yaitu :
- Kebutuhan sinar matahari ; pemilihan jenis tanaman yang tinggi, rindang, berdaun lebat dan membutuhkan sinar matahari lama dengan jenis tanaman yang pendek dan tidak membutuhkan sinar matahari lama atau perlu naungan.
- Kebutuhan unsur hara ; adanya jenis tanaman yang membutuhkan sedikit unsur N dan jenis tanaman yang membutuhkan banyak unsur N dan ada jenis tanaman yang mampu mengikat unsur N dari udara yaitu tanaman kacang-kacangan.
- Sistem perkaran ; Adanya jenis tanaman yang memiliki perakaran di dalam tanah yang dalam, dangkal, melebar dan lainnya.
Jika sudah mengenali pola penanaman terutama pola
tanam polikultur, mari memulai untuk menerapkannya dan semoga ulasan di atas
sedikit banyak berguna bagi kita.
a. Monokultur
Pertanian monokultur adalah pertanian dengan menanam
tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai
saja. Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian.
Tanaman Polikultur Terbagi Menjadi
a.
Tumpang sari (Intercropping)
Tumpangsari adalah penanaman lebih dari satu tanaman pada waktu yang
bersamaan atau selama periode tanam pada satu tempat yang sama.
b.
Tumpang gilir ( Multiple Cropping ),
dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan
faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum.
c.
Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ),
Merupakan pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman
selain tanaman pokok (dalam waktu tanam
d.
Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ),
Merupakan penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak
tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu.
yang bersamaan atau waktu yang berbeda).
e.
Tanaman bergiliran ( Sequential Planting)
Merupakan penanaman dua jenis tanaman atau lebih yang dilakukan secara
bergiliran. Setelah tanaman yang satu panen kemudian baru ditanam
Perbedaan Tumpang Sari dan Monokultur
Tumpang sari
|
Monokultur
|
Akan terjadi peningkatan efisiensi (tenaga kerja, pemanfaatan lahan
maupun penyerapan sinar matahari),
Populasi tanaman (berbeda) dapat
di atur sesuai yang dikehendaki
Dalam satu areal diproduksi lebih
dari satu komonitas
Tetap mempunyai peluang mendapatkan hasil manakala satu jenis tanaman
yang diusahakan gagal
Kombinasi beberapa jenis tanaman dapat menciptakan beberapa jenis
tanaman dapat menciptakan stabilitas biologis sehingga dapat menekan serangan
hama dan penyakit serta mempertahankan kelestarian sumber daya lahan dalam
hal ini kesuburan tanah.
|
Tidak terjadi peningkatan
efisiensi
Tidak dapat mengatur populasi,
karena hanya terdapat satu jenis
Hanya memproduksi satu komonitas
Tidak ada peluang bila satu jenis
tanaman yang diusahakan gagal
Kombinasi beberapa jenis tanaman
dapat menciptakan beberapa jenis tanaman dapat menciptakan stabilitas
biologis sehingga dapat menekan serangan hama dan penyakit serta
mempertahankan kelestarian sumber daya lahan dalam hal ini kesuburan tanah.
|